PEDOMAN TRANSLITERASI PENULISAN SKRIPSI STAIN PONOROGO



PEDOMAN TRANSLITERASI

1.      Pedoman Transliterasi
Arab
Ind.
Arab
Ind.
Arab
Ind.
Arab
Ind.
ء
د
d
ض
d}
ك
k
ب
B
ذ
dh
ط
t}
ل
l
ت
T
ر
r
ظ
z}
م
m
ث
Th
ز
z
ع
ن
n
ج
J
س
s
غ
gh
ه
h
ح
h}
ش
sh
ف
f
و
w
خ
Kh
ص
s}
ق
q
ي
y

2.      Untuk menunjukkan bunyi panjang caranya dengan menuliskan coretan horizontal diatas huruf  a>, i>, u>.
3.      Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf  “ay” dan “aw”.
Contoh: bayna,‘alayhim, qawl, mawd}u>’ah.
4.      Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum terserap menjadi bahasa baku indonesia harus dicetak miring
5.      Bunyi huruf akhir sebuah kata yang tidak dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir.
Contoh:
Ibn Taymi>yah bukan Ibnu Taymi>yah, Inna al-di>n ‘inda Alla>h al-Isla>m bukan Inna Al-Di>na ‘inda Alla>hi al-Isla>mu, …fahuwa wa>jib bukan fahuwa wa>jibu dan bukan pula fahuwa wa>jibun.
6.      Kata yang berakhir dengan ta>’ marbu>t}ah dan berkedudukan sebagai sifat (na’at) dan id}a>fah ditransliterasikan dengan “ah”. Sedangkan mud}a>f ditransliterasikan dengan “at”.
Contoh:
a.       Naat dan mud}a>f ilayh        : Sunnah sayyi’ah, al-maktabah al-mis}riyah.
b.      Mud{a>f                                             : mat}ba’at al-‘a>mmah
7.      Kata yang berakhir dengan ya’ mushaddadah (ya’ bertashdid) ditransliterasikan dengan i>. Jika i> diikuti dengan ta>’ marbu>t}ah maka transliterasinya adalah i>yah. Jika ya’ bertshdid berada ditengah kata ditransliterasikan dengan yy.
Contoh:
a.       Al- Ghaza>li>, al-Nawa>wi>
b.      Ibn Taymi>yah, Al-Jawzi>yah
c.       Sayyid, Mu’ayyid, Muqayyid. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AMALIYAH NAHDLIYAH (Nahdlotul Ulama')

MAKALAH PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA DEWASA

DELIK PERCOBAAN, PENYERTAAN, DAN PERBARENGANAN PIDANA DALAM KUHP