DASAR DASAR MS EXCEL UNTUK PERHITUNGAN HISAB



DASAR DASAR MS EXCEL UNTUK PERHITUNGAN HISAB
Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
25 Dzulhijjah 1430 H. /12 Desember 2009 M.

Diklat Hisab Rukyat Fak. Syari’ah UIN Maulana Malik Ibrohim
4 Dzulhijjah 1430 H.- 29 Jum. Akhir 1431 H./ 21 Nopember 2009 M.- 12 Juni 2010 M.

Dalam menghitung rumus rumus hisab, kita bisa menggunakan kalkulator Casio FX-4500PA, FX-350HB, Karce KC-4650P, KC-131, KC-4600SX, maupun kalkulator scientific lainnya. Akan tetapi akan lebih akurat jika kita menggunakan excel, karena nilai-nilai dibelakang koma yang lebih banyak daripada kita menggunakan kalkulator. Dengan excel kita juga bisa memasukkan rumus rumus hisab yang panjang hampir tanpa batas, tergantung besarnya memori yang terpasang di komputer. Dengan excel pula kita bisa menampilkan hasil perhitungan dengan menggunakan grafik, sehingga bentuk hilal bisa kita tampilkan dengan cepat sesuai dengan persentasi fraction illumination nya.

Saat ini hampir semua siswa tingkat mulai tingkat SD sampai PT sudah menggunakan komputer, baik untuk mengolah kata maupun lainnya. Dari beberapa software pengolah kata, yang paling banyak digunakan adalah Microsoft Word. Sedangkan untuk mengolah data-data numerik maupun perhitungan matematika, kebanyakan menggunakan Microsoft Excel. Dengan menggunakan Excel, rumus yang panjang nan rumit akan terselesaikan dengan mudah. Termasuk juga rumus rumus Hisab Falak.

SEKILAS TENTANG EXCEL 2003

Karena materi-materi yang akan diuraikan di Diklat ini akan menggunakan media Microsoft Excel 2003. Sebelum kita memasuki materi hisab, seperti Arah Qiblat, Waktu Sholat, Ijtima’, Irtifa’, serta Gerhana ada baiknya kita mempelajari sedikit tentang seluk beluk Program Microsoft Excel 2003.

Agar kita bisa bekerja dengan Microsoft Excel dengan efektif, maka kita terlebih dahulu memahami sekilas tentang konsep yang dIgunakan oleh Excel. Konsep yang digunakan Excel, secara garis besar hampir sama dengan konsep yang digunakan oleh Lotus 123 pada era O.S. Dos.

1.    Workbook: adalah sebuah file yang terdiri dari beberapa lembar kerja yang disebut dengan Worksheet atau Sheet. Secara default, workbook yang terpasang dalam Excel adalah satu dan satu workbook terdiri dari 3 sheet. Lembar kerja pertama disebut sheet1, lembar kerja kedua disebut sheet2 dan lembar kerja berikutnya disebut sheet3. Dokumen tersebut setelah disimpan disebut File.

2.    Worksheet: disebut juga dengan Spreadsheet atau Sheet saja adalah tempat untuk mengetik dokumen, baik berupa data maupun rumus. Setiap sheet terdiri dari kolom dan baris, yaitu kolom A sampai kolom IV (256 kolom), dan baris 1 sampai 65536.

3.    Text Box:   A B C
1   
2  AFRA 
3   
4  3456 4250
5   
6  1254 7500
7  6000 450
Gambar 1.1

Cell/Sel: adalah pertemuan antara kolom dan baris, contoh: tulisan AFRA berada pada kolom B baris kedua, dengan demikian disebut sel B2,. →Lihat Gambar 1.1. 

4.    Range: adalah kumpulan dari beberapa sel Contoh :
B4..C4 dibaca B4 sampai C4 (yakni B4 dan C4)
B6..C7 dibaca B6 sampai C7 (yakni B6,C6,B7 dan C7)
Untuk lebih jelasnya lihatlah Gambar 1.1.

5.    Name: adalah pemberian nama sell atau range untuk memudahkan aplikasinya kedalam rumus, misalnya cell B2 kita beri nama dengan “dr” maka nanti dalam memanggil cell B2 tidak lagi dengan B2 tetapi cukup dengan dr. Contoh : C3=B1+B2, bisa dengan C3=B1+dr. Untuk memberi nama sebua sel atau range, arahkan pointer ke sel yang dimaksud, lalu klik Insert→Name→Define lalu beri nama dengan nama yang kamu inginkan, lalu klik OK.
6.    Fungsi : adalah sebuah rumus yang disediakan oleh Excel untuk menyelesaikan permasalahan (perhitungan).  Ada banyak sekali fungsi-fungsi yang terdapat dalam Excel, akan tetapi yang akan kita bahas di sini hanya sebagian saja yang sering dipergunakan untuk perhitungan hisab.

Saat pertama kita membuka Microsoft Excel 2003, yang terpampang dilayar adalah sebuah Workbook yang terdiri dari 3 worksheet. Worksheet (lembar kerja) pertama disebut sheet1, worksheet kedua disebut sheet2 dan worksheet berikutnya disebut sheet3. Di dalam worksheet itulah kita menulis dan menghitung berbagi rumus yang diperlukan. Kita juga bisa merubah nama sheet1, sheet2, maupun sheet3 tersebut dengan nama yang kita kehendaki.

Untuk memasukkan data teks atau angka ke dalam worksheet Excel, langsung ketik data kedalam sel. Untuk memasukkan rumus, formula atau fungsi harus didahului dengan “=”, misalnya akan membuat sebuah rumus di sel B5, maka arahkan pointer kel sel B5 lalu ketik = kemudian lanjutkan dengan mengetik rumusnya misal, =15x25+26x10, lalu tekan Enter. Bilangan-bilangan tersebut bisa diganti dengan alamat sel misalnya =A2xB1+C3xA5

Perlu diketahu sebelumnya bahwa penulisan rumus di dalam Ms Excel, antara argumen satu dengan  lainnya dibatasi oleh “tanda baca”. Tanda baca yang dipakai tergantung pada pengaturan system operasi Windows yang dipakai. Jika system Windows kita menggunakan standar format Inggris maka separator (pemisah argumen) nya menggunakan tanda baca koma ( , ), dan Jika system Windows kita menggunakan standar format Indonesia maka separatornya titik koma ( ; ).

Jika tanda baca yang dipakai untuk pemisah argumen tersebut tidak sesuai dengan system, maka maksud kita akan rumus tersebut akan berlainan dengan kalkulasi Ms Excel. Dan jika kita sudah punya file dimana pada saat penulisan rumusnya menggunakan pemisah argumen titik koma “;”, kemudian kita buka di komputer lain yang pemisah argumennya menggunakan koma “,” maka pada sebagian kasus akan muncul pesan error “#VALUE!”. Untuk mengatasinya setting system Windows anda dengan format Indonesia dengan langkah sebagai berikut : Start→ Control Panel→ Regional and Language Options lalu klik combo box  preferences dan pilih Indonesian.


HIRARKI PERHITUNGAN

Dalam melakukan perhitungan, operator aritmatik excel memiliki urutan perhitungan (hirarki) sebagai berikut:

  1. ( )
  2. ^
  3. /
  4. x, + dan –

Sehingga dalam menghitung sebuah rangkaian rumus, Excel mendahulukan menghitung rumus yang berada diantara dua tanda kurung, kemudian pangkat, lalu pembagian, kemudian kali, tambah dan pengurangan derajatnya sama.

Contoh :
C5 = 2500 / 2 ^ 3
Maka yang pertama diproses adalah 2^3 = 8 karena urutan pangkat derajatnya lebih tinggi daripada pembagian. Sehingga C5 = 2500 / 8 = 312.5

Bedakan dengan contoh dibawah ini
C5 = 2500 ^ 2 / 3
Maka yang pertama diproses adalah 2500^2 = 6250000 karena urutan pangkat derajatnya lebih tinggi daripada pembagian.
Sehingga C5 = 6250000 / 3 = 2083333,333

FUNGSI-FUNGSI FORMULA EXCEL

Berikut ini sebagian fungsi-fungsi yang sering dipakai dalam perhitungan hisab

Text Box:  A B C
1  2500 
2  4500 
3  3500 
4  1500 
5  2250 
6  Jumlah 14250
Gambar 2.1
1. SUM: Adalah fungsi untuk menjumlahkan bilangan dari beberapa sel atau range. Rumus : SUM(bilanganawal:bilanganakhir)

Contoh : C6 = SUM(B1:B5)      
Sel C6 = menjumlahkan bilangan dari sel B1 sampai B5,
 hasilnya = 14250. Lihat Gambar 2.1


Text Box:   A B C
1   
2  -1234 1234
3  -2345 2345
4  -4567 4567
5   
Gambar 2.2

2. ABS: adalah fungsi untuk meng absolutkan bilangan numerik, yakni mengabaikan nilai mines (-) dari bilangan, walaupun nilai bilangan tersebut mines tetapi dianggap (+)
Rumus : ABS(bilangan)

Contoh:  C2 = ABS(B2),             Mengabaikan nilai mines dari sel B2 (-1234),  Hasilnya = 1234    Lihat Gambar 2.2

Text Box:   A B C
1  23,564 23
2  23,564 23
3   
4  -23,564 -24
5  -23,564 -23
Gambar 2.3

3. INT: Integer, membulatkan bilangan pecahan dengan pembulatan ke bawah kedalam bilangan bulat terdekat.

Rumus : INT(bilangan)
C1 = INT(B1)  = 23
C4 = INT(B4)  = - 24         Lihat Gambar 2.3


Text Box:   A B C
1  23,564 23
2  23,564 23.5
3  23,564 23.56
4   
Gambar 2.4

4. TRUNC : Truncate, memotong Bilangan dengan desimal tertentu, tanpa ada pembulatan.
Rumus = TRUNC(bilangan;Jumlahdesimal)

C1 = TRUNC (B1;0)        = 23
C2 = TRUNC (B4;1)        = 23.5
C3 = TRUNC (B4;2)        = 23.56           Lihat Gambar 2.4

Text Box:   A B C
1 yg dibagi pembagi sisa
2 10 4 2
3 10 5 0
4 10 6 4
5   
Gambar 2.5

5. MOD : Modeler, mencari sisa hasil pembagian.
Rumus : MOD(ygdibagi;pembagi)     Lihat gambar 2.5

C2 = MOD(A2;B2) = Sisa hasil bagi dari 10 dibagi 4 = 2
C3 = MOD(A3;B3) = Sisa hasil bagi dari 10 dibagi  5 = 0
C4 = MOD(A4;B4) = Sisa hasil bagi dari 10 dibagi  6 = 4


Text Box:   A B C
1  125.23 125
2  125.50 126
3  125.23 125.2
4  125.23 125.23
5   
Gambar 2.6

6. ROUND adalah fungsi untuk membulatkan bilangan kedalam nilai desimal tertentu.
Rumus :ROUND(bilangan;Jumlahdesimal   Lihat gambar 2.6

C2 = ROUND(B2;0) = 126
C3 = ROUND(B3;1) = 125.2
C4 = ROUND(B4;2) = 125.23

Fungsi ROUND ini hampir sama dengan fungsi TRUNC, perbedaannya, kalau ROUND pembulatan bilangan kedalam nilai  desimal tertentu, sedangkan TRUNC memotong bilangan dengan nilai desimal tertentu.

7. SQRT : Sequare Root, adalah untuk menghitung akar pangkat dua () dari suatu bilangan. Rumus : SQRT(bilangan).
Text Box:   A B C
1  9 3
2  20 4,472135955
3  25 5
4   
Gambar 2.7

Contoh :                            Lihat gambar 2.7
C1 = SQRT(B1) = akar pangkat dua dari 9 = 3
C2 = SQRT(B2) = akar pangkat dua dari 20 = 4,472135955
C3 = SQRT(B3) = akar pangkat dua dari 25 = 5


Text Box:   A B C
1  50 0,872664626
2  50 0,872664626
3   
Gambar 2.8

8. RADIANS : adalah fungsi untuk merubah nilai sudut dari satuan derajat ke nilai sudut dengan satuan radian. Fungsi Radians sama dengan mengkalikan nilai tersebut dengan PI()/180. Rumus : RADIANS(bilangan). → Lihat gambar 2.8

Contoh :
C1 = RADIANS(B1)             = 0,872664626
C2 = B1 x PI()/180                = 0,872664626


Text Box:   A B C
1  3,141592654 180
2  3,141592654 180
3   
Gambar 2.9

9. DEGREES : adalah fungsi untuk merubah nilai sudut dari satuan radian ke nilai sudut dengan satuan derajat. Fungsi Degrees  sama dengan mengkalikan bilangan tersebut dengan 180/ PI(), yakni kebalikan dari fungsi RADIANS.
Rumus : DEGREES(bilangan). → Lihat gambar 2.9

Contoh :
C1 = DEGREES(B1)           = 180
C2 = B1 x 180/PI()                = 180

10. SIN, COS dan TAN : Sinus, Cosinus dan Tangen, untuk menghitung nilai Sinus, Cosinus dan Tangen dari sebuah sudut. Rumus : SIN(bilangan), COS(bilangan), TAN(bilangan).
Text Box:   A B C
1 9 0,412118485 0,156434465
2 9 -0,911130262 0,987688341
3 9 -0,452315659 0,15838444
Gambar 2.10
Apabila nilai sudutnya dalam satuan derajat, maka supaya dikonversi dulu kedalam radian dengan menggunakan fungsi RADIANS atau mengalikannya dengan PI()/180.

 Lihat gambar 2.10
SIN(RADIANS(bilangan))       atau  SIN((bilangan * PI() /180))
COS(RADIANS(bilangan))     atau  SIN((bilangan * PI() /180))
TAN(RADIANS(bilangan))      atau  SIN((bilangan * PI() /180))

B1 = SIN(A1)                             = sin radian dari 9 = 0,412118485
B2 = COS(A2)                           = cos radian dari 9  = -0,911130262
B3 = TAN(A3)                            = tangen radian dari 9  = -0,452315659
C1 = SIN(RADIANS(A1))        = sin derajat dari 9 = 0,156434465
C2 = COS(RADIANS(A2))      = cos derajat dari 9  = 0,987688341
C3 = TAN(RADIANS(A3))       = tan derajat dari 9  = 0,15838444


Text Box:   A B C
1 0,5 0,523598776 30
2 0,5 1,047197551 60
3 0,5 0,463647609 26,56505118
Gambar 2.11

11. ASIN, ACOS dan ATAN : sin-1, cos-1, dan tan-1 yaitu menghitung nilai radian Arc Sinus, Arc Cosinus dan Arc Tangen. Nilai yang dihasilkan ASIN dan ATAN berkisar antara –pi/2 (-1,570796327) sampai pi/2 (1,570796327). Sedangkan nilai yang dihasilkan ACOS berkisar antara 0 sampai Pi.   

Rumus :   ASIN(bilangan), atau ACOS(bilangan) atau ATAN(bilangan).

Untuk menghasilkan nilai dalam satuan derjat maka gunakan fungsi Degrees, atau mengkalikan nilai tersebut dengan 180/ PI().

Rumus: DEGREES(ASIN(bilangan)) atau ASIN(bilangan * 180/pi())     
DEGREES(ACOS(bilangan))           atau ASIN(bilangan * 180/pi())
DEGREES(ATAN(bilangan))            atau ASIN(bilangan * 180/pi())     
Llihat gambar 2.11

B1 = ASIN(A1)          = arc sin radian dari 0,5 = 0,412118485
B2 = ACOS(A2)        = arc cos radian dari 0,5  = -0,911130262
B3 = ATAN(A3)         = arc tan radian dari 0,5  = -0,452315659

C1 = DEGREES (ASIN(A1))          = arc sin derajat dari 0,5 = 0,007192824
C2 = DEGREES (ACOS(A2))        = arc cos derajat dari 0,5  = -0,015902223
C3 = DEGREES (ATAN(A3))         = arc tan derajat dari 0,5  = -0,007894398


12. IF : Adalah salah satu dari 6 fungsi logika (IF, OR, AND, NOT, TRUE dan FALSE). Untuk mendukung fungsi logika, kita harus mengerti lebih dahulu tentang operator logika, yaitu:

NO
OPERATOR
CONTOH
KETERANGAN
1
=
B1 = A1
B1 sama dengan A1
2
B1 < A1
B1 lebih kecil dari A1
3
B1 > A1
B1 lebih besar dari A1
4
<=
B1 <= A1
B1 lebih kecil atau sama dengan A1
5
>=
B1 >= A1
B1 lebih besar atau sama dengan A1
6
<> 
B1 <> A1
B1 tidak sama dengan A1

IF berfungsi untuk melakukan analisa perbandingan dari dua buah kondisi atau lebih, kemudian mengambil keputusan dari kondisi tersebut.
Rumus = IF(kondisi;hasil jika kondisi benar; hasil jika kondisi salah).

Text Box:   A B C
1 Nama Umur Hasil
2 MUID 36 Dewasa
3 AFRAH 3 Kecil
4   
Gambar 2.12
Contoh :
C2 = IF(B2>20;”Dewasa”;” Kecil”), artinya jika B2 lebih besar dari 20 maka C2 = Dewasa dan jika B2 lebih kecil dari 20 maka C2= Kecil.
Hasilnya = Dewasa

C3 = IF(B3>20;”Dewasa”;” Kecil”), artinya jika B3 lebih besar dari 20 maka C3 = Dewasa dan jika B3 lebih kecil dari 20 maka C3 = Kecil. Hasilnya = Kecil


11. VLOOKUP : Mencari data dalam range data secara vertikal.
Rumus = VLOOKUP(Kriteria;Range Data;Kolom Tabel), →Lihat Gambar 2.13

Text Box:   A B C D E
1 1 MUID 2500 GRESIK 
2 2 KHOIR 4500 MALANG 3
3 3 ZAHWAH 6500 MANYAR 
4 4 AFROH 250 MANYAR ZAHWAH
5 5 AUFA 478 PONDOK 6500
6     MANYAR
Gambar 2.13
E4 = VLOOKUP(E2,A1:D5,2) = Mencari data dg Argumen baris E2 dari range data A1-D5 kolom ke 2
E5 = VLOOKUP(E2,A1:D5,3) = Mencari data dg Argumen baris E2 dari range data A1-D5 kolom ke 3
E6 = VLOOKUP(E2,A1:D5,4) = Mencari data dg Argumen baris E2 dari range data A1-D5 kolom ke 4

12. DATE : Untuk menuliskan data tanggal, bulan dan tahun. Nilai data ini hanya berlaku mulai 1900 masehi sampai 9999.  Dengan format general, 1 Januari 1900 oleh fungsi Date dianggap 1, tanggal berikutnya 2 dan seterusnya sampai tanggal 31 Desember 9999, dianggap 2958465. 

Rumus : DATE(tahun;bulan;tanggal).
Format date ini juga bisa ditampilkan dalam bentuk seperti “17 Agustus 2009”, arahkan pointer ke sel yang berisi date lalu klik Format  →Cells →Custom →isi  kolom Type dg teks "dd mmmm yyyy" →OK                      

Contoh : Sel A2=DATE(2009;12;12)  Sel A3=DATE(2009;12;12) dengan format General
Sel A1=DATE(2009;12;12) dengan format sel "dd mmmm yyyy"
Llihat gambar 2.14

13. YEAR : Untuk mengambil nilai tahun dari data DATE. Rumus : YEAR(data_date)  
Contoh : B2=YEAR(A2)   =2009
Llihat gambar 2.14

14. MONTH : Untuk mengambil nilai bulan dari data DATE. Rumus : MONTH(data_date)  
Contoh : C2=MONTH(A2)   =8
Llihat gambar 2.14

15. DAY : Untuk mengambil nilai tanggal dari data DATE. Rumus : DAY(data_date)
Contoh : E2=DAY(A2)   =12
Llihat gambar 2.14

16. WEEKDAY : Untuk mengambil nilai hari dari data DATE. Jika hasilnya 1 berarti Ahad, jika 2 maka Senin dan seterusnya. Rumus : WEEKDAY(data_date)  

Contoh : F2=WEEKDAY(A2)   = 4      G2=WEEKDAY(A2) dengan format “ddd” = Rabu
Llihat gambar 2.14

17. TIME : Untuk menuliskan data waktu / jam. Rumus : TIME(jam;menit;detik)
Contoh B4=TIME(21;15;46)
Llihat gambar 2.14

18. HOUR : Untuk mengambil nilai jam dari data TIME. Rumus : HOUR(data_time)  
Contoh D4=HOUR(B4)   = 21
Llihat gambar 2.14

19. MINUTE : Untuk mengambil nilai menit dari data TIME. Rumus : MINUTE(data_time)
Contoh E4=MINUTE(B4)   = 15
Llihat gambar 2.14

20. SECOND : Untuk mengambil nilai jam dari data TIME. Rumus : SECOND(data_time)
Contoh E4=SECOND(B4)   = 46
Llihat gambar 2.14
Text Box:   A B C D E F G
1 12 Agustus 2009      
2 12/08/2009 2009 8 Agustus 12 4 Rabu
3 40159      
4  21:15:46  21 15 46 
5       
Gambar 2.14










MACRO VISUAL BASIS APLICATION

Dalam keadaan default tampilan nilai bilangan di dalam sel Ms Excel adalah format  desimal  ( 0.000000 ). Akan tetapi dengan sedikit trik kita bisa mengkonversinya kedalam format derajat  ( 000º 00’  00“ ).

Contoh : di dalam sel A2 nilai yang tampil adalah 243.657987.
Untuk merubahnya kedalam format derajat maka bagilah nilai di dalam sel tersebut dengan 24, ( A2=243.657987/24 ) kemudian atur format sel, Format  →Cells →Custom →isi  kolom Type dengan teks [h]° mm' ss'' →OK, jika benar prosesnya maka hasilnya = 243° 39' 29''. Akan tetapi cara ini tidak bisa diaplikasian jika nilainya mines, solusinya kita absolutkan terlebih dulu nilai bilangan yang mines tersebut.

Cara lain yang lebih bagus untuk merubah ke format derajat adalah dengan membuat fungsi sendiri dengan macro VBA. Langkah langkahnya sebagai berikut :

Klik Tools →Macro →Visual Basic Editor →Insert →Module →kemudian isi halaman module dengan script dibawah ini.

Function DRJ(ByVal FDerajat)
If FDerajat < 0 Then
Drj = "-" & Abs(Fix(FDerajat)) & "° " & Mid(Format((FDerajat / 24), "hh:mm' ss''"), 4, 8)
Else
Drj = Fix(FDerajat) & "° " & Mid(Format((FDerajat / 24), "hh:mm' ss''"), 4, 8)
End If
End Function

Script diatas adalah script function dengan nama DRJ, dengan demikian untuk memanggil fungsi di atas maka perintahnya adalah : DRJ(nilai bilangan).
Misalnya B2=DRJ(234,56789), hasilnya 234° 34' 04''.

Contoh lain pembuatan fungsi sederhana dengan macro VBA untuk mengetahui hari dan pasaran dari tanggal, bulan dan tahun masehi berdasarkan fungsi DATE.

Klik Tools →Macro →Visual Basic Editor →Insert →Module →kemudian isi halaman module dengan script dibawah ini.

Function HARI(Tanggal)
Dim Hr,Ps

Hr = Int(Tanggal) Mod 7
If Hr = 0 Then Hr = "Sabtu "
If Hr = 1 Then Hr = "Ahad "
If Hr = 2 Then Hr = "Senin "
If Hr = 3 Then Hr = "Selasa "
If Hr = 4 Then Hr = "Rabu "
If Hr = 5 Then Hr = "Kamis "
If Hr = 6 Then Hr = "Jum'at "

Ps = Int(Tanggal) Mod 5
If Ps = 0 Then Ps = "Kliwon"
If Ps = 1 Then Ps = "Legi"
If Ps = 2 Then Ps = "Pahing"
If Ps = 3 Then Ps = "Pon"
If Ps = 4 Then Ps = "Wage"
Hari = Hr & Ps
End Function

Nama fungsi di atas adalah HARI,  dengan demikian untuk memanggil fungsi diatas maka perintahnya adalah : = HARI(DATE(tahun;bulan;tanggal)).
Misalnya B2=HARI(DATE(2009;12;12), hasilnya Sabtu Wage.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA DEWASA

AMALIYAH NAHDLIYAH (Nahdlotul Ulama')

DELIK PERCOBAAN, PENYERTAAN, DAN PERBARENGANAN PIDANA DALAM KUHP