MEMELIHARA UKHUWAH ISLAMIYAH (KHOTBAH IDUL FITRI)



MEMELIHARA UKHUWAH ISLAMIYAH
(KHOTBAH IDUL FITRI)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر× ۹ كبيْرا وَالْحَمْدلله  كَثيرا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَة وَاصيْلا. لا اله الا الله ولانعبدالااياه مخلصين له الدين ولوكره الكلفرون. لا اله الاالله وحده. صدق وعده. ونصرعبده. واعز جنده وهزم الاحزاب وحده.لااله الاالله والله اكبر اللهاكبرولله الحمد.
الحمد لله الذي خلق الانسان وجعلهم شعوبا وقبائل للتعارف بينهم. اشهد ان لااله الاالله ولانعبد الااياه واشهدان سيدنا محمداعبده ورسوله المبعوث الى كافة الخلق رحمة لهم.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمدوعلى اله وصحبه والتابعين لهم.
 امابعد؛ فياايهاالناس اتقواالله حق تقاته ولاتموتن الاوانتم مسلمون. الله اكبرالله اكبرالله اكبر ولله الحمد.
Dalam suasana yang penuh kebahagiaan, perkenankan saya untuk mengajak segenap hadirin  yang berbahagia. Lebih-lebih kepada diri saya, untuk menjaga, mengingat dan berpegang teguh kepada nilai-nilai ketaqwaan kepada Allah Swt. Marilah nilai-nilai itu kita realisasikan kedalam sikap dan perilaku maupun ucapan dalam suasana apapun. Jangan sampai kita larut dan terbawa oleh kondisi yang mengitari kita, hingga terlupakan tali Allah yang seharusnya kita pegang teguh.
Hadirin yang berbahagia
Hari ini kita tengah meluapkan kegembiraan dengan menyambut hari Raya Idul Fitri. Seluruh umat Islam manapun berbondong-bondong ke Masjid, lapangan dan tempat-tempat ibadah lainnya, untuk mengungkapkan rasa syukur atas kemenangan berpegang melawan hawa nafsu selama bulan suci Ramadhan. Setelah sholat Id dilanjutkan dengan beranjangsana antar sanak famili, tetangga, handai taulan, untuk bersilaturrahmi dan saling memaafkan kesalahan yang pernah terjadi antara mereka. Hari yang indah, terhiasai oleh rasa persaudaraan, rasa seagama, maupun rasa bahagia sebagai seorang muslim.
Maka hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan hari Raya ini adalah memelihara dan mempertahankan ikatan peraudaraan antar sesama muslim. Membangun ukhuwah Islamiyah secara lebih nyata. Marilah khotbah kali ini, kita angkat bersama mengenai hal di atas. Sebab, akhir-akhir ini, persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah di antara terganggu oleh pebedaan-perbedaan yang muncul. Perbedaan-perbedaan itu banyak sekali, entah polotik, status sosial, adat, budaya, ekonomi, etnis dan lain sebagainya, yang ternyata bisa mengarah kepada perpecahan di antara umat Islam dan sangat menghawatirkan.
Pertikaian antar etnis yang memakan korban jiwa, hanya karena kesalah pahaman dan perbedaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Di sisi lain perbedaan pandangan politik telah membangkitkan rasa permusuhan dan upaya saling menjatuhkan. Perbedaan sosial dan ekonomi yang memunculkan kesenjangan. Gejala di atas segera diupayakan bersama untuk direkatkan kembali, minimal tidak saling membenci, dan memahami satu sama lain, agar tidak berakibat pada kehancuran umat Islam sendiri
Sebagai usaha untuk mengatasi masalah di atas perlu langkah-langkah kongkrit dan penyadaran moral melalui tinjauan agama. Maka semua umat muslim harus menyatukan tekad menuju cita-cita tersebut, dengan menyadari sepenuhnya bahwa sebagai muslim memiliki tanggung jawab untuk andil dalam mewujudkan persaudaraan sesama muslim. Hal ini diperintahkan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur'an :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ*
Artinya:   Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujuraat:10)
Juga firman Allah pada ayat yang lain:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا. وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ*
Artinya:   Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”  (Q.S. Ali Imran: 103)
Demikianlah perintah Allah Swt, dan itu berlaku bagi setiap muslim, apapun dan dimanapun keberadaannya. Setiap muslim bertanggung jawab untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah sebagaimana yang diperintahkan.
Kaum muslimin yang dikasihi Allah
Sebagai langkah selanjutnya dari rasa tanggung jawab tersebut adalah bersama-sama mencari sumber penyebab adanya perpecahan itu. Lalu mencari solusi terbaik, dengan mengutamakan semangat sebagai saudara seagama. Jangan sampai terbalik, yakni menjadikan agama sebagai alat legitimasi untuk tujuan dan kepentingan tertentu bagi perorangan ataupun kelompok. Karena jika itu terjadi, maka kita akan semakin jauh dari agama Islam dan semakin menjauhkan kita dari ridha-Nya.
Marilah, kita jadikan hari raya ini sebagai hari yang baru, sebagai momentum untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Dan kita jadikan sebagai awal dari kembalinya kebangkitan umat Islam, untuk menuju ‘Izzul Islam wal Muslimin.
Sudah lama kita semua mendambakan masyarakat yang bersatu, hidup rukun, saling bahu membahu dan saling mengasihi.
Kita tinggalkan segala bentuk perpecahan dan rasa sombong antar sesama muslim. Juga kita tinggalkan segala macam kepentingan-kepentingan sesaat yang merugikan umat Islam. Kita jadikan Islam sebagai satu-satunya landasan semua sikap dan perilaku kita.
Sebagai penutup khotbah yang singkat ini, marilah kita renungkan bersama satu ayat dari firman Allah Swt :
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ.
Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfaal: 46)
Semoga  hari ini dan selanjutnya lebih baik dari pada kemarin, dan kita diberi kekuatan, kesadaran dan kesabaran dalam menghadapi segala macam tantangan untuk meraih rodha Allah Yang Maha Bijaksana. Amin.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم. ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم. انه هو البر الرحيم. اعوذبالله من الشيطان الرجيم: انماالمؤمنون اخوة فأصلحوابين اخويكم واتقواالله لعلكم ترحمون. وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين.


_____________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AMALIYAH NAHDLIYAH (Nahdlotul Ulama')

MAKALAH PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA DEWASA

DELIK PERCOBAAN, PENYERTAAN, DAN PERBARENGANAN PIDANA DALAM KUHP